Selamat! Dengan kamu membuka halaman ini, artinya kamu telah berhasil melewati tahap awal proses rekrutmen, yaitu seleksi administrasi. Bagaimana rasanya ketika lamaran kamu diproses di pekerjaan dan perusahaan impian kamu? Tentu rasanya campur aduk—antara senang, gugup, dan antusias.
Tapi tenang, kamu tidak sendirian. Rasa gugup menjelang wawancara kerja adalah hal yang umum dirasakan oleh banyak orang. Terutama, bagi kamu yang baru pertama kali mengikuti proses rekrutmen. Mungkin kamu pernah mendengar seseorang berkata demikian,
“Saya sebenarnya bisa bekerja, dan bisa menyelesaikan ujian, tapi kalau interview saya gabisa karena selalu gugup.”
Nah, itulah alasan MinCy menulis artikel ini—sebagai panduan dan penyemangat untuk membantumu menghadapi tahap wawancara dengan lebih tenang percaya diri.
Namun sebelum masuk ke pembahasan utama, kalau kamu memiliki ketertarikan di bidang publikasi, literasi, atau industri yang berkaitan dengan buku, ada informasi menarik yang bisa kamu lihat di sini. Siapa tahu ini bisa jadi langkah awal karier mu, dan MinCy sangat menantikan cerita serumu saat menghadapi proses wawancara nanti!
Lakukan riset perusahaan
Sebelum mempersiapkan hal-hal teknis lainnya, langkah pertama yang paling krusial adalah melakukan riset tentang perusahaan serta industri tempat perusahaan tersebut bergerak. Dengan memahami latar belakang, visi, misi, serta budaya kerja perusahaan, kamu akan lebih siap dan mampu menyesuaikan diri, baik dalam menjawab pertanyaan wawancara maupun saat benar-benar masuk ke lingkungan kerja tersebut.
Selain itu, riset ini juga membantumu mengetahui apakah nilai-nilai perusahaan sejalan dengan prinsip dan tujuan pribadimu—karena interview bukan hanya tentang perusahaan memilih kandidat, tapi juga tentang kamu menilai apakah tempat tersebut cocok untuk mendukung pengetahuan dan potensi kamu berkembang.
Kuasai pengetahuan di posisi yang kamu lamar
Selama sesi wawancara yang biasanya berlangsung antara 15 hingga 60 menit, pasti kamu akan mendapatkan setidaknya sekitar 1 hingga 5 pertanyaan yang berkaitan langsung dengan posisi yang kamu lamar. Hal ini akan sangat terasa ketika kamu memasuki tahap user interview, di mana pewawancara adalah atasan mu yang kompeten di bidang atau posisi yang kamu lamar.
Misalnya, jika kamu melamar untuk posisi Public Relations, penting bagi kamu memahami tugas dan tanggung jawab dari seorang seorang Public Relations Officer. Seperti membuat siaran pers, menjalin hubungan baik dengan stakeholder, mengelola media sosial perusahaan, event organizing, serta berbagai aktivitas dan kemampuan lainnya yang menjadi inti dari peran posisi tersebut.
Riset pertanyaan interview
Saat ini, semakin banyak HR maupun user yang membagikan pengalaman mereka saat mewawancarai kandidat. Tak jarang, mereka juga berbagi tips dan trik seputar proses wawancara, termasuk jenis-jenis pertanyaan yang sering muncul baik di tahap HR interview maupun user interview.
Manfaatkan berbagai platform yang kamu miliki untuk menggali informasi sebanyak mungkin. Salah satu rekomendasi dari MinCy: coba eksplorasi LinkedIn. Di sana, banyak profesional di bidang HR yang secara terbuka membagikan wawasan, tren rekrutmen terbaru, bahkan contoh pertanyaan interview yang sering mereka gunakan.
Dengan aktif mencari dan membaca pengalaman-pengalaman tersebut, kamu bisa mendapatkan gambaran nyata tentang apa yang akan kamu hadapi, sekaligus mempersiapkan jawaban yang relevan dan meyakinkan.
Perhatikan jadwal interview dan barang yang perlu dibawa
Hal ini mungkin terkesan sepele. Namun, terdapat beberapa kasus yang sangat disayangkan terjadi hanya dikarenakan keteledoran kandidat yang lupa atau salah jadwal interview sehingga tidak hadir. Tentu hal ini merugikan diri mu sendiri karena kecil kemungkinan untuk dapat mengatur ulang waktu interview.
Selain itu, penting pula untuk memperhatikan barang pendukung apa yang perlu dibawa saat interview. Biasanya yang perlu dibawa adalah CV, pas photo, dan cover letter kandidat. Dengan kamu lupa membawa, maka akan memberikan kesan pertama yang kurang baik. Jadi, pastikan lagi jadwal dan dokumen pendukung yang perlu dibawa, ya!
Berlatih menceritakan pengalamanmu
Biasanya, dalam sesi wawancara, pertanyaan yang diberikan pasti akan berkaitan erat dengan latar belakang kehidupan kita serta pengalaman kerja kamu sebelumnya. Tidak jarang orang yang memiliki banyak pengalaman, justru kesulitan menyampaikannya dengan jelas. Hal ini seringkali disebabkan oleh rasa gugup dan kurang latihan.
Maka dari itu, penting untuk membiasakan diri dengan latihan sederhana seperti memperkenalkan diri, menyampaikan pengalaman kerja mu sebelumnya, serta yang tidak kalah penting yakni berlatih menjelaskan kelemahan dan kelebihan secara profesional yang kamu miliki. Gunakan teknik STAR (Situation, Task, Action, Result) saat menjawab supaya lebih terstruktur.
Kamu tidak perlu menghafal, cukup biasakan diri untuk berlatih secara berkala. Dengan begitu, pada saat tiba waktunya menghadapi pertanyaan serupa dalam interview, kamu akan jauh lebih percaya diri dan bisa menjawab dengan tenang. Grameds jangan lupa ya, bisa karena biasa!.
Berikan kesan positif dan profesional
Ketika bertemu dengan interviewer, kesan pertama (first impression) menjadi salah satu hal krusial yang perlu kamu perhatikan. Usahakan untuk membangun citra positif sejak awal, karena kesan awal dapat memengaruhi cara pewawancara menilai dirimu secara keseluruhan.
Kesan positif ini bisa kamu ciptakan lewat beberapa cara sederhana, seperti berpakaian dengan rapi dan sopan. Dengan melakukan riset tentang perusahaan, maka kamu akan mengetahui budaya kerja mereka. Kamu dapat menemukan informasi ini melalui media sosial perusahaan atau konten dari karyawannya—misalnya lewat video dengan tagar seperti #LifeatGramedia yang bisa kamu lihat di instagram @loker_gramedia. Dari situ, kamu bisa melihat pola berpakaian yang umum digunakan: apakah formal, smart casual, santai, atau bahkan mengenakan batik.
Tak hanya soal penampilan, sikap juga punya peran penting. Tunjukkan gestur ramah dengan senyuman dan jawablah setiap pertanyaan dengan antusias, namun tetap tenang, professional dan tidak berlebihan. Sikap ini menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang profesional, percaya diri, dan menyenangkan untuk diajak bekerja sama.
Siapkan pertanyaan untuk interviewer
Pada umumnya, sebelum sesi wawancara ditutup, interviewer akan memberikan kesempatan kepada kandidat untuk mengajukan pertanyaan seputar posisi yang dilamar, perusahaan, atau tahapan rekrutmen selanjutnya.
Meskipun tidak bersifat wajib, memanfaatkan momen ini untuk bertanya justru dapat memberikan nilai tambah. Ketika kamu mengajukan pertanyaan yang relevan, terutama terkait posisi atau lingkungan kerja di perusahaan, hal tersebut mencerminkan rasa ingin tahu yang tinggi serta ketertarikanmu untuk benar-benar bergabung.
Lebih dari itu, dengan mengajukan pertanyaan kepad
a recruiter, kamu juga menunjukkan bahwa kamu aktif, kritis, dan serius mempertimbangkan langkah karier mu. Ini bisa menjadi sinyal positif bahwa kamu bukan hanya ingin "sekadar diterima kerja", tetapi juga benar-benar ingin tumbuh dan berkembang bersama perusahaan tersebut. Beberapa contoh pertanyaan yang bisa kamu ajukan misalnya:
"Bagaimana budaya kerja di tim ini?"
"Apa rutinitas pekerjaan di tim ini?"
"Apa tantangan utama yang biasanya dihadapi di posisi ini?"
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini akan membantu kamu memperoleh gambaran lebih jelas tentang pekerjaan yang akan dijalani sekaligus memperlihatkan kesiapan dan profesionalisme sebagai kandidat.
Itulah beberapa tips dari MinCy buat kamu yang akan melaksanakan interview kerja.
Semoga tips-tips di atas bisa membantumu menghadapi wawancara kerja dengan lebih percaya diri dan tenang. Ingat, rasa gugup itu wajar—yang penting adalah bagaimana kamu mengelolanya dan tetap menunjukkan versi terbaik dari dirimu. Proses rekrutmen bukan hanya ajang penilaian dari pihak perusahaan, tapi juga momen kamu untuk mengenal lebih jauh dunia kerja dan menunjukkan bahwa kamu siap untuk berkembang.
MinCy yakin, dengan persiapan yang matang dan sikap yang positif, peluang mu untuk lolos dan meraih karier impian akan semakin besar. Jadi, tetap semangat ya, Grameds! Jangan ragu untuk terus belajar, mencoba, dan percaya pada diri sendiri—karena perjalanan karier yang hebat selalu dimulai dari satu langkah berani.