“The best investment you can make, is an investment in yourself. The more you learn, the more you’ll earn.” —Warren Buffett
Grameds, tau nggak kalau Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen? Ini menunjukkan bahwa masih ada ruang yang cukup besar bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam literasi keuangan, lho!
Kalau Grameds masih bingung, MinCy siap bantu kamu kenalan lebih jauh seputar literasi keuangan, mulai dari pengertian, manfaat, tingkat, hingga penerapan literasi keuangan. Yuk, simak lebih lanjut di bawah:
Apa Itu Literasi Keuangan?
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat.
Sementara itu, menurut Finance Strategist, literasi keuangan adalah kemampuan untuk memahami konsep-konsep keuangan dan menerapkan keterampilan ini dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tabungan, investasi, dan manajemen utang.
Jadi, literasi keuangan adalah pengetahuan dan kemampuan dalam meningkatkan pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan. Semakin Grameds memahami literasi keuangan, semakin kamu percaya diri mencapai kesejahteraan keuangan nih!
Mengapa Literasi Keuangan Penting?
Memang menghasilkan uang itu penting, tapi ada yang lebih penting lho, yaitu memahami pengelolaan uang. Kurangnya literasi keuangan dapat menyebabkan banyak jebakan, seperti pengeluaran yang berlebihan dan menumpuknya beban utang yang tidak berkelanjutan. Makanya, penting banget untuk memahami literasi keuangan.
Dengan pemahaman literasi keuangan yang baik, Grameds bisa mengelola pendapatan dengan lebih bijak dan mempersiapkan masa depan yang lebih stabil. Mengetahui masa depanmu terjamin, pasti bikin Grameds juga nggak gampang stres kan?
Selain itu, melek finansial membekali Grameds dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat keputusan keuangan yang tepat. Jadi, no more pemborosan uang lagi deh!
Apa Manfaat Menerapkan Literasi Keuangan?
- Memiliki kemampuan dalam melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik
Grameds, pernah nggak ngerasa duit gampang banget habis? Nah, inilah pentingnya literasi keuangan! Memahami literasi keuangan sama dengan memahami pengelolaan uang. Jadi, kamu bakal lebih jago dalam membuat rencana keuangan dengan lebih terstuktur.
Kamu jadi bisa membagi uangmu sesuai prioritasnya, seperti kebutuhan pokok, nabung, atau investasi. Dengan perencanaan keuangan yang baik, kamu nggak cuma hidup tenang sekarang, tapi juga punya pegangan untuk masa depan. - Mampu bertanggung jawab pada keputusan keuangan yang diambil
Sering berbelanja secara impulsif? Itu tandanya kamu harus memahami literasi keuangan. Dengan literasi keuangan, kamu lebih ngerti kalau setiap keputusan keuangan itu ada konsekuensinya, baik atau buruk. Nggak ada lagi deh drama nyalahin keadaan atau orang lain kalau sesuatu nggak berjalan sesuai rencana.
Jadi, tiap kali kamu ingin berbelanja atau berinvestasi, kamu udah siap dengan risiko dan tanggung jawabnya. Kamu bakal lebih bijak dan bertanggung jawab atas pilihan keputusan keuanganmu sendiri! - Terhindar dari aktivitas pembelian pada instrumen keuangan yang tidak jelas
Dengan pemahaman literasi keuangan yang baik, Grameds bisa terhindar penipuan dan mendapatkan perlindungan konsumen. Grameds bisa mengenali tanda bahaya dan menghindari menjadi korban penipuan.
Grameds juga pastinya lebih aware dengan hak-hak perlindungan konsumen. Dengan memahami hak-hak tersebut, Grameds bisa mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melindungi keuanganmu dan mencari bantuan jika terjadi penipuan. - Memiliki kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan keuangan
Seseorang yang melek finansial cenderung merasa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan keuangan. Kepercayaan diri ini mengacu pada kemampuan negosiasi yang lebih baik untuk pinjaman, memahami risiko investasi, dan membuat pilihan yang tepat tentang tabungan dan pengeluaran.
Jadi, nggak heran kalau peningkatan pengetahuan keuangan mengarah pada pengambilan keputusan keuangan yang lebih bijak.
Apa Saja Tingkatan Literasi Keuangan?
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membagi tingkat literasi keuangan menjadi empat tingkat, sebagai berikut:
- Well literate
Tingkat well literate merupakan tingkat literasi keuangan yang paling baik. Tingkat ini mengacu pada pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan meliputi fitur, manfaat, risiko, hak, serta kewajiban dan keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. - Sufficient literate
Sesuai dengan namanya, tingkat sufficient literate merupakan tingkat literasi keuangan dengan pengetahuan yang cukup. Tingkatan sufficient literate memiliki pengetahuan tentang fitur, manfaat, hak, kewajiban, serta resiko dalam menggunakan produk dan jasa keuangan - Less Literate
Less literate merupakan tingkat literasi keuangan dengan pengetahuan yang kurang. Berbeda dengan dua tingkat sebelumnya, tingkat less literate hanya mengetahui tentang lembaga jasa keuangan dan produknya saja. Tingkat less literate tidak memiliki pengetahuan ataupun keterampilan tentang fitur, manfaat, hak, kewajiban, serta resiko dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. - Not Literate
Nah, kalau not literate adalah tingkat literasi keuangan yang tidak memiliki pengetahuan. Tingkat not literate mengetahui keberadaan lembaga keuangan, tetapi sama sekali tidak mengetahui tentang bagaimana lembaga tersebut berjalan, produk, serta jasa keuangan yang ada.
Bagaimana Literasi Keuangan Bekerja?
Kalau Grameds sudah paham tentang literasi keuangan, sekarang saatnya eksekusi pemahaman tersebut yuk! Dilansir dari The Balance, ada beberapa pertanyaan yang bisa Grameds ajukan ke diri sendiri dalam pengambilan keputusan keuangan. Simak pertanyaannya di bawah:
- Berapa biaya yang dikeluarkan?
- Bagaimana perbandingan biaya jangka pendek dan jangka panjang dari pilihan ini?
- Apa saja aturan yang berlaku untuk pilihan ini? Misalnya, jika saya melewatkan pembayaran, apakah saya harus membayar denda?
- Jika saya menggunakan uang saya untuk ini, apa yang harus saya korbankan? Apa yang akan saya dapatkan?
- Jika ini adalah keputusan yang berisiko, apakah saya sanggup kehilangan uang ini?
Nah, dengan mempertimbangkan pertanyaan tersebut, Grameds pasti akan lebih paham dalam memilih apa yang harus dilakukan. Yuk, mulai jadikan literasi keuangan sebagai panduan dalam setiap pengambilan keputusan keuanganmu!