Innovation, Transformed.

Bersama Gramedia, menginspirasi Indonesia menuju masa depan yang cemerlang.

Who we are?

Gramedia berdiri pada tahun 1970, PT Gramedia Asri Media atau kerap dikenal menjadi Toko Gramedia merupakan salah satu unit bisnis strategis di bawah Kompas Gramedia Group.
55 Tahun
#TumbuhBersama masyarakat
3513 Pegawai
Di seluruh Indonesia
1700+ Buku
Tercetak di Indonesia selama tahun 2024
1000+ Events
Berhasil dilaksanakan
Temukan kisah dan perjalanan kami disini!

Terus berkembang melampaui batas, membentuk masa depan yang lebih cerah melalui brand.

PT Gramedia Asri Media atau Toko Gramedia merupakan salah satu unit bisnis strategis di bawah Kompas Gramedia Group yang berfokus pada bisnis ritel dengan buku, alat tulis, produk non-books sebagai produk utamanya. Selain itu, Gramedia juga bergerak di bidang pendidikan untuk kemajuan pengetahuan di nusantara.
Pelajari lebih lanjut tentang brand

Testimonials

Apa kata mereka tentang Gramedia?
Dr. Andreas
“Senang bisa collab dengan Penerbit Gramedia, karena bisa nerima ide-ide yang unik dari penulisnya!”
Dr. Andreas, Penulis
Brian Khrisna
“Sejak kecil, saya suka banget dateng ke Gramedia dan saya termotivasi kalo suatu saat buku saya harus ada di Gramedia, dan akhirnya bisa nerbitin buku di Gramedia.”
Brian Khrisna, Penulis
Yoyok
“Promexx sudah menjalin kerjasama dengan Gramedia lebih dari 20 tahun, dan selama menjalin kemitraan kedua belah pihak mendapat benefit yang bagus.”
Yoyok, Mitra Gramedia

Latest updates

See all
Gramedia Karawaci Fun Fest: Perayaan Literasi dan Kreativitas dalam Wajah Baru Gramedia
08 October 2025

Gramedia Karawaci Fun Fest: Perayaan Literasi dan Kreativitas dalam Wajah Baru Gramedia

Tangerang, 8 Oktober 2025 - Gramedia secara resmi mengumumkan pembukaan kembali (Re-opening) toko Gramedia Karawaci yang berlokasi di Supermal Karawaci dengan wajah dan semangat baru. Momen ini bukan sekadar peresmian toko buku, melainkan peluncuran konsep baru yang mentransformasi Gramedia menjadi pusat literasi, kreativitas, dan rekreasi keluarga. Untuk merayakan ini, Gramedia menghadirkan “Gramedia Karawaci Fun Fest,” sebuah festival yang berlangsung selama sebulan penuh.

Mengusung konsep “Gramedia Karawaci Fun Fest”, perayaan ini berlangsung selama satu bulan penuh dengan beragam aktivitas di setiap akhir pekan. Gramedia ingin menghadirkan pengalaman berkunjung yang lebih segar, interaktif, dan inspiratif bagi seluruh kalangan dari anak-anak, keluarga, hingga komunitas.

Re-opening Gramedia Karawaci menandai langkah baru dalam perjalanan Gramedia untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat. Wajah baru toko kini dirancang lebih modern, nyaman, dan terbuka, mencerminkan semangat Gramedia untuk menjadi lebih dari sekadar toko buku.

Wajah baru Gramedia Karawaci.

“Kami ingin Gramedia Karawaci menjadi lebih dari sekadar tempat membeli buku. Kami ingin menjadikannya ruang hidup bagi masyarakat—tempat dimana masyarakat dapat menemukan inspirasi, belajar hal baru, dan bertemu dengan sesama pecinta literasi” ujar Heri Darmawan, Direktur Gramedia.

Lebih lanjut, Heri menambahkan, “Kami ingin agar setiap kunjungan ke Gramedia menjadi sebuah pengalaman. Entah itu lewat membaca, berdiskusi, berkreasi, atau sekadar menikmati suasana yang menyenangkan. Gramedia Karawaci Fun Fest kami hadirkan untuk merayakan semangat itu.”

Gramedia Karawaci Fun Fest akan memeriahkan setiap akhir pekan selama bulan Oktober dengan tema yang berbeda, memastikan selalu ada alasan baru bagi masyarakat untuk berkunjung:

  • Weekend 1 (8 Oktober 2025): Ceremonial Opening & Store Tour. Dimulai dengan seremoni resmi dan tur toko untuk memperkenalkan tampilan dan fasilitas baru yang lebih nyaman.
  • Weekend 2: Family Weekend. Menghadirkan suasana hangat melalui Storytelling Time dan Workshop Mewarnai, yang dirancang khusus untuk menumbuhkan kecintaan anak pada buku dan imajinasi sejak dini.
  • Weekend 3: Pop Culture Weekend. Menjadi ruang ekspresi bagi penggemar budaya populer dengan agenda Learn & Play Pokémon, Kompetisi, serta pertemuan komunitas manga, anime, dan cosplay.
  • Weekend 4: Literary Weekend. Ditutup dengan ajang berbagi kisah dan gagasan melalui Talkshow Penulis, Book Signing, dan Bedah Buku yang mempertemukan penulis dan pembaca secara langsung.

Untuk memeriahkan pembukaan, Gramedia Karawaci juga menghadirkan berbagai penawaran spesial selama masa re-opening, termasuk Diskon 20% untuk seluruh buku terbitan Gramedia. Selain itu, terdapat Giveaway Voucher Rp25.000 untuk 50 pengunjung pertama setiap hari serta hadiah eksklusif (Gift with Purchase) seperti pulpen dan lunch box Gramedia.

Melalui wajah barunya, Gramedia Karawaci ingin memperkuat posisinya sebagai pusat literasi sekaligus destinasi rekreasi keluarga dan komunitas. Setiap akhir pekan akan selalu ada alasan baru untuk datang, berpartisipasi, dan menemukan inspirasi baru.

Apa Jadinya Jika Takdir Bisa Ditukar? Buku 'Tukar Takdir' Siap Menjawab Rasa Penasaranmu!
08 October 2025

Apa Jadinya Jika Takdir Bisa Ditukar? Buku 'Tukar Takdir' Siap Menjawab Rasa Penasaranmu!

#LiterAsik—Setelah sukses diceritakan sebagai buku, Tukar Takdir kini hadir di layar lebar. Film yang resmi tayang pada 2 Oktober 2025 ini menambah daftar panjang karya sastra Indonesia yang diadaptasi ke film. Menggaet Mouly Surya sebagai sutradara, film ini fokus menceritakan satu dari sekian banyak cerpen yang disajikan dalam buku Tukar Takdir.

Berkisah tentang Rawa (Nicholas Saputra) yang menjadi satu-satunya penumpang selamat dari kecelakaan pesawat Jakarta Airways 29, ia kemudian harus menghadapi berbagai pergolakan emosi dari keluarga korban lainnya, terutama Dita (Marsha Timothy) dan Zara (Zahra). Sebagai visualisasi dari buku karangan Valiant Budi (Vabyo), penonton dituntun untuk menelusuri jalan penuh sesak oleh kehilangan, hingga akhirnya tiba pada makna penerimaan.


“Dengan menonton film ini, saya rasa teman-teman akan menemukan rasa yang selama ini tersembunyi—rasa bersalah dan duka yang akan diwakilkan oleh karakter-karakter di film ini.”

-Valiant Budi (Vabyo)

Namun, kira-kira apa yang membuat buku Tukar Takdir ini sangat spesial hingga dijadikan film ya, Grameds?

Meski filmnya fokus pada satu kisah, buku terbitan 2019 silam ini sebenarnya memuat 12 cerita pendek lintas genre. Menariknya, beberapa kisahnya terinspirasi dari pengalaman nyata Vabyo, termasuk kisah Rawa yang diangkat menjadi film. Vabyo membagikan bahwa ia pernah mengalami turbulensi cukup kuat dalam penerbangannya dari London ke Jakarta. Pengalaman itulah yang memantik ide untuk menulis kisah Rawa—tentang bagaimana jika turbulensi itu berakhir buruk.

Buku Tukar Takdir mengajak pembacanya untuk menelusuri takdir tiap karakter dengan bumbu komedi, romansa, bahkan horor. Kaya akan kisah menarik, Tukar Takdir mengantarkan pembacanya menuju 12 dimensi berbeda yang penuh plot twist. Dari kisah seekor siput, aktor yang rindu kebebasan, hingga makhluk gaib yang justru takut dengan manusia—semuanya hadir untuk menyapa imajinasi pembaca dengan cara yang tak biasa.

Cerpen-cerpen yang silih berganti menghadirkan perasaan yang berbeda—terkadang mengharukan, terkadang mengundang tawa, bahkan terkadang bisa membuat bulu kuduk berdiri. Lewat gaya bercerita yang ringan, Vabyo sukses bikin pembaca berhenti sejenak setelah menamatkan Tukar Takdir—merenungi kehidupan dan beragam takdir insan di luar sana.

Penasaran sama kisah lengkapnya? Grameds masih bisa mendapatkan buku ini di seluruh toko Gramedia, baik online maupun offline. Namun, tak ada salahnya apabila Grameds ingin berkenalan dengan Rawa terlebih dahulu di layar lebar! Siapa tahu, kisah mindblowing dari Vabyo malah bikin kamu ingin nulis cerpen versimu sendiri. Yuk, gabung ke komunitas GWRF, kunjungi Instagram @gwrf.id untuk informasi lebih lengkapnya! 

9 Buku Gramedia yang Mewakili Cerita Indonesia di IIBF 2025
06 October 2025

9 Buku Gramedia yang Mewakili Cerita Indonesia di IIBF 2025

#HappeningToday - Kaya akan budaya, bahasa, dan literatur, Indonesia menjadi salah satu negara yang berpotensi untuk menerbitkan karya literatur dalam berbagai bahasa asing. Terlebih dengan berbagai genre yang dimiliki — mulai dari kisah berlatar budaya, religi, hingga isu-isu kontemporer. Tahun ini, potensi tersebut semakin nyata lewat acara signing ceremony yang sebagai bagian dari rangkaian Indonesia International Book Fair 2025 (IIBF) pada 24 September 2025. Acara ini sebagai bentuk program Indonesia Rights Fair yang didukung oleh Kementerian Kebudayaan RI, lewat program Manajemen Talenta Nasional (MTN) untuk Seni & Budaya.


“Bahasa, sastra, dan karya-karya penulis merupakan bagian integral dari warisan budaya kita.”

-Fadli Zon, Menteri Kebudayaan RI 

Signing ceremony ini disaksikan oleh sejumlah tokoh berpengaruh, seperti Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, Ahmad Mahendra selaku Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, dan Endah TD Retnoastuti selaku Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan. Dengan dukungan dari enam penerbit Indonesia dan delapan penerbit luar negeri yang turut berpartisipasi dalam program ini, kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam memperluas jangkauan literasi Indonesia ke dunia internasional.

Sastrawan Indonesia telah melahirkan karya yang patut dikenal oleh dunia. Program Indonesia Rights Fair menjadi medium untuk mempertemukan para penerbit terkait pertukaran hak cipta, membuka peluang agar lebih banyak karya Indonesia diterjemahkan ke bahasa lain. Inisiatif ini diharapkan dapat memperluas jangkauan dan memperkenalkan kekayaan literasi Indonesia ke dunia.

Di antara judul-judul Indonesia yang akan diterjemahkan, 9 buku terpilih dari penerbit Gramedia akan turut menyajikan cerita apik mereka kepada pembaca global.


Blooming Gracefully karya Rara Noormega - Malaysia

Sampul buku Blooming Gracefully

Sebagai advokasi kesehatan mental, Raranoormerga, atau yang biasa dipanggil Rara, senantiasa hadir untuk memberikan ruang aman bagi para pembaca untuk mengenal dirinya sendiri. Blooming Gracefully akan menuntunmu untuk bangkit usai badai hebat menerjang. Melalui semua emosi yang kamu rasakan—kesepian, pupus harapan, dan terluka—buku ini akan menemani tiap proses healing-mu. 


Welcoming Feelings karya Rara Noormega - Malaysia 

Sampul buku Welcoming Feelings

Perasaan manusia memang rumit, tetapi bukan berarti harus diabaikan—atau bahkan disembunyikan. Perasaan, emosi, dan pikiranmu ada karena kamu, mereka bagian dari kamu. Melalui buku ini, Rara akan mengingatkan kekuatanmu sesungguhnya yang telah lama kamu lupakan. Dan seperti yang Rara ucapkan, buku ini akan menerima semua pembacanya apa adanya. 


Tak Ada Asu Diantara Kita karya Joko Pinurbo - Malaysia

Sampul buku Tak Ada Asu Diantara Kita

Buku yang berisikan kumpulan cerpen ini menjadi karya terakhir dari sastrawan legendaris, Joko Pinurbo. Tak Ada Asu Diantara Kita membawa 15 cerpen yang menyorot keresahan sehari-hari dengan sentuhan jenaka—khas Joko Pinurbo. Kumpulan cerpennya akan mempertemukan kita dengan orang-orang biasa yang sering tersisih dari perhatian—pak RT, ibu, penjaga warung, kursi, bahkan koruptor. 


Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring karya dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ - Malaysia 

Sampul buku Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring

Kehilangan merupakan sesuatu yang ingin dihindari semua orang, tak terkecuali dr. Andreas. Buku ini mengisahkan tentang cerita Andreas saat dipaksa menghadapi kematian anaknya. Dengan latar belakang sebagai psikiater, Andreas mengajak para pembaca untuk memaknai kehilangan sebagai bagian alami dari perjalanan hidup.


How To Kill Your Husband karya Aghnia Sofyan - Mesir

Sampul buku How To Kill Your Husband

Pernikahan memang terdengar indah — hidup bersama orang yang dicintai dan menghabiskan sisa waktu bersamanya. Namun, tidak demikian bagi Serena. Ia memandang pernikahan sebagai sesuatu yang menyakitkan, mengekang, bahkan bisa menghancurkan dirinya. Melalui kisah ini, Aghnia mengajak pembaca menelusuri makna kebebasan dari sudut pandang perempuan, mencari benang merah di antara kekusutan yang selama ini terabaikan.


Sisi Tergelap Surga karya Brian Khrisna - Malaysia 

Sampul buku Sisi Tergelap Surga.

Berasal dari pengalaman hidupnya sebagai anak jalanan, Brian Khrisna menghadirkan kisah dari “manusia spasi”, manusia yang tak terlihat tetapi tetap penting dalam masyarakat, yang hidup di bawah gemerlap lampu kota metropolitan. Dengan pembawaan khasnya, Sisi Tergelap Surga menjadi salah satu karya Best Seller dari Brian Khrisna dan akan segera menyapa pembaca Malaysia. 


Bandung Menjelang Pagi karya Brian Khrisna - Malaysia 

Sampul buku Bandung Menjelang Pagi.

Berkelana di kota Bandung dengan kisah romansa dari Brian Khrisna. Bandung Menjelang Pagi merupakan buku fiksi yang sempurna untuk memperkenalkan Kota Kembang kepada pembaca luar negeri. Dalam karyanya, Brian Khrisna menghadirkan sisi Bandung yang jarang disorot. Melalui kisah Dipha dan Vinda, pembaca diajak menyadari bahwa manusia hanya bisa merencanakan, namun takdir tetap berada di tangan Tuhan.


Negeri 5 Menara karya A. Fuadi - Mesir

Sampul buku Negeri 5 Menara.

Buku pertama dari trilogi karangan Ahmad Fuadi ini kaya akan pesan moral mendalam tentang kehidupan. Kisahnya mengikuti Alif, yang awalnya hanya menjalankan perintah ibunya, namun akhirnya bertemu dan bertualang bersama lima sahabatnya dalam sebuah perjalanan meraih mimpi.


Remedies karya TrisSella - Egypt

Sampul resmi buku Remedies.

Novel fiksi remaja karya TrisSella yang melalui proses penulisan dan perombakan selama lima tahun ini tidak sekadar mengangkat kisah romansa khas anak sekolahan. Lebih dari itu, dua tokoh utamanya saling melengkapi sekaligus menguatkan dalam menghadapi kehilangan dan kesedihan yang mereka alami. TrisSella menghadirkan nuansa kehidupan yang mendalam melalui perspektif dua remaja yang tumbuh dari keluarga yang penuh retakan.



Selain buku-buku yang diterjemahkan, Gramedia juga bekerja sama dengan Perbadanan Kota Buku sebagai mitra internasional di platform Book Capital. Dengan pena sebagai jembatan dan kata sebagai bahasanya, Gramedia bersama para sastrawan Indonesia berusaha mengenalkan keindahan sastra Indonesia ke berbagai penjuru dunia. Ingin menjadi bagian dari gerakan literasi Indonesia? Grameds bisa bergabung Instagram dan komunitas GWRF—yang tidak hanya sebagai ruang perjumpaan pembaca dan penulis dari lintas kota, bahkan lintas negara. 

Peringati Hari Batik Nasional, Kenalan dengan Tren “Berkain” dan Temukan Ide Outfit Kekinian!
02 October 2025

Peringati Hari Batik Nasional, Kenalan dengan Tren “Berkain” dan Temukan Ide Outfit Kekinian!

#LiterAsik - Adanya globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadi salah satu ancaman lunturnya budaya dan tradisi lokal. Menyadari hal itu, komunitas Swara Gembira hadir dengan gerakan kreatif bertajuk “Berkain Gembira”. Melalui kampanye ini, mereka meniupkan kembali napas budaya lewat fenomena berkain—menjadikan kain bukan sekadar warisan, tetapi teman setia dalam keseharian. Dari aktivitas bekerja, kuliah, hingga momen santai atau sekadar berjalan-jalan, kain tradisional hadir sebagai gaya yang relevan dan dekat dengan keseharian. 


Dengan berkain, generasia Indonesia bisa jadi desainer bagi diri mereka sendiri. Berkain itu jadi kampanye fashion yang paling sustainable.

-Rifan Rahman, Direktur Swara Gembira

Gerakan Berkain hadir sebagai jembatan untuk mengenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia internasional lewat beragam jenis kain & batik yang kita miliki. Setiap helai kain tradisional bukan hanya menampilkan motif indah, tetapi juga menyimpan cerita dan makna yang dalam. Lebih dari sekadar pakaian, berkain menjadi cermin diri pemakainya—sebuah ruang ekspresi yang personal. Menariknya, tren ini senantiasa dipadukan dengan fashion kontemporer untuk menghapus stigma bahwa kain bersifat kaku dan hanya pantas dikenakan pada acara formal.

Perjumpaan antara nuansa tradisional dan modern ini menciptakan daya tarik tersendiri, membuat gerakan Berkain sukses menarik hati masyarakat. Tak heran jika Generasi Z tampil sebagai ujung tombak, sebab, menurut penelitian Wening & Kusumadewi, mereka memang akrab dengan segala sesuatu yang menegaskan identitas diri. Bagi generasi ini, berkain bukan sekadar pilihan busana, melainkan cara untuk berkata siapa diri mereka. Selain itu, media sosial berperan sangat besar dalam perkembangan gerakan ini. Terlebih, komunitas Swara Gembira turut merangkul komunitas Remaja Nusantara, sehingga kampanye Berkain Gembira tak hanya hidup di layar, tetapi juga berdenyut dalam keseharian anak muda.

Sumber: Instagram Dwi Sasono dan Yura Yunita.

Gerakan Berkain tak hanya bawa kain tradisional ke panggung internasional, tetapi juga turut mendorong pelestarian budaya. Keterlibatan figur publik seperti Dwi Sasono dan Yura Yunita membuktikan bahwa gerakan Berkain dapat dirayakan siapa saja—tanpa memandang gender. Dari sisi ekonomi, geliat ini membawa napas segar bagi industri kain dan batik, mendorong para pengrajin lokal untuk terus berkarya. Semakin meluas, tren Berkain pun ikut mewarnai Jakarta Fashion Week 2025, yang menjadikannya koleksi pembuka dengan tema “Kain Nusantara.”

Berkain bukan cuma soal ikut meramaikan momen tertentu, tetapi bagimana kita bisa menjadikannya bagian dari aktivitas sehari-hari. Gerakan Berkain seakan menjadi pengingat akan pentingnya untuk memahami dan menghormati makna budaya dan tradisi lewat beragam jenis kain yang Indonesia miliki. Saat ini, Swara Gembira tengah menyemarakkan tagar baru, “Indonesia Berkain”, sebagai nuansa baru dari kampanye “Berkain Gembira”.

Menyambut Hari Batik Nasional, berikut beberapa rekomendasi outfit jika kamu berniat merayakannya dengan Berkain!

 Sumber: Instagram remajanusantara_ dan hannahalrash.

Outfit dari akrtis Hannah Al Rasyid ini cocok untuk Grameds pecinta hitam. Jangan lupa untuk tonjolkan satu warna yang menjadi kontras dengan pakaian hitammu, bisa gunakan kain tradisional berwarna ataupun aksesori lain. 

 Sumber: Instagram remajanusantara_ dan danieffendi_

Bagi penyuka earth tone, ide outfit berikut ini bisa jadi inspirasi. Tambahkan sentuhan vest atau aksesori polos untuk menonjolkan keindahan kain tradisionalmu.


 Sumber: Instagram Pemuda Berkain & wilonagisela.

Bosan dengan paduan klasik kemeja dan kain tradisional? Coba gaya baru dengan menambahkan blazer serta celana di bawah kainmu. Hanya saja, pemilihan warna untuk outfit layering ini perlu diperhatikan agar tetap serasi


 Sumber: Instagram remajanusantara_ dan ferryrusli.

Bagi Grameds yang berpegang pada prinsip simple is the best, kombinasi kemeja dan kain tradisional dengan nuansa senada selalu jadi pilihan timeless. Gaya ini juga aman untuk pemula yang baru mencoba berkain.


Berkain tidak hanya tentang gaya, tetapi juga tentang merayakan kekayaan budaya Indonesia. Mari kita rayakan Hari Batik Nasional dengan berkain bersama, sekaligus terus membaca, menulis, dan membagikan cerita tentang budaya kita. Temukan lebih banyak inspirasi literasi budaya di komunitas lewat Instagram @gwrf.official.

Gramedia Hadirkan The Heritage Hunter di Bandung: Jelajah Sejarah, Rayakan Budaya
29 September 2025

Gramedia Hadirkan The Heritage Hunter di Bandung: Jelajah Sejarah, Rayakan Budaya

Bandung, 27 September 2025 — Gramedia sukses menyelenggarakan The Heritage Hunter di Bandung, menghadirkan pengalaman jelajah sejarah dan budaya lewat city walk dan aktivitas kreatif. Setelah Malang dengan total lebih dari 120 peserta, program ini kembali menjadi ruang interaksi masyarakat bersama komunitas lokal untuk merayakan warisan kota.

The Heritage Hunter dirancang bukan sekadar agenda jalan-jalan, melainkan ruang untuk merayakan kekayaan warisan budaya Indonesia. Dengan menggandeng komunitas lokal serta UMKM di setiap kota, acara ini menjadi jembatan kolaborasi sekaligus upaya bersama dalam melestarikan sejarah yang melekat pada ruang-ruang kota.

Kegiatan di Bandung juga menghadirkan kejutan dengan bergabungnya penulis Brian Khrisna sebagai peserta. Kehadiran Brian disambut antusias peserta lain, sekaligus menjadi bukti bahwa The Heritage Hunter mampu merangkul berbagai kalangan untuk bersama-sama merayakan sejarah dan budaya.

Rute walking tour dimulai dari Gramedia Merdeka, lalu berlanjut ke Taman Balai Kota Bandung, Gereja Katedral Bandung, Gedung Indonesia Menggugat, hingga singgah di French Bake House. Perjalanan kemudian diteruskan ke Kantor KAI, Oud Bandoeng, Makam Tokoh Kapitan Cicendo, sebelum kembali lagi ke Gramedia Merdeka sebagai titik akhir.

Selain tur sejarah, peserta Bandung juga diajak mengikuti aktivitas kreatif mini-zine, yang memberi pengalaman interaktif sekaligus ruang berekspresi. Kehadiran UMKM lokal di sepanjang rute turut menambah warna, menjadikan acara ini bukan sekadar city walk, tetapi juga ruang kolaborasi untuk melestarikan warisan budaya kota.

“Antusiasme yang kami rasakan di Malang, dan kini di Bandung, menjadi semangat untuk menghadirkan The Heritage Hunter secara rutin di berbagai kota. Melalui program ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk tidak hanya mengenal, tapi juga ikut menjaga dan merawat warisan sejarah Indonesia,” ujar Strategic Branding & Digital Manager Gramedia Fathan Agustian Thaher.

Ke depannya, The Heritage Hunter akan hadir di lebih banyak kota, termasuk Surabaya, Surakarta, dan Jakarta, membawa semangat eksplorasi warisan budaya ke lingkup yang lebih luas. Informasi lebih lanjut melalui Instagram Social Hub Gramedia (@socialhubgramedia).