#HappeningToday - Kaya akan budaya, bahasa, dan literatur, Indonesia menjadi salah satu negara yang berpotensi untuk menerbitkan karya literatur dalam berbagai bahasa asing. Terlebih dengan berbagai genre yang dimiliki — mulai dari kisah berlatar budaya, religi, hingga isu-isu kontemporer. Tahun ini, potensi tersebut semakin nyata lewat acara signing ceremony yang sebagai bagian dari rangkaian Indonesia International Book Fair 2025 (IIBF) pada 24 September 2025. Acara ini sebagai bentuk program Indonesia Rights Fair yang didukung oleh Kementerian Kebudayaan RI, lewat program Manajemen Talenta Nasional (MTN) untuk Seni & Budaya.
“Bahasa, sastra, dan karya-karya penulis merupakan bagian integral dari warisan budaya kita.”
Signing ceremony ini disaksikan oleh sejumlah tokoh berpengaruh, seperti Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, Ahmad Mahendra selaku Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, dan Endah TD Retnoastuti selaku Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan. Dengan dukungan dari enam penerbit Indonesia dan delapan penerbit luar negeri yang turut berpartisipasi dalam program ini, kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam memperluas jangkauan literasi Indonesia ke dunia internasional.
Sastrawan Indonesia telah melahirkan karya yang patut dikenal oleh dunia. Program Indonesia Rights Fair menjadi medium untuk mempertemukan para penerbit terkait pertukaran hak cipta, membuka peluang agar lebih banyak karya Indonesia diterjemahkan ke bahasa lain. Inisiatif ini diharapkan dapat memperluas jangkauan dan memperkenalkan kekayaan literasi Indonesia ke dunia.
Di antara judul-judul Indonesia yang akan diterjemahkan, 9 buku terpilih dari penerbit Gramedia akan turut menyajikan cerita apik mereka kepada pembaca global.
Blooming Gracefully karya Rara Noormega - Malaysia
Sampul buku Blooming Gracefully
Sebagai advokasi kesehatan mental, Raranoormerga, atau yang biasa dipanggil Rara, senantiasa hadir untuk memberikan ruang aman bagi para pembaca untuk mengenal dirinya sendiri. Blooming Gracefully akan menuntunmu untuk bangkit usai badai hebat menerjang. Melalui semua emosi yang kamu rasakan—kesepian, pupus harapan, dan terluka—buku ini akan menemani tiap proses healing-mu.
Welcoming Feelings karya Rara Noormega - Malaysia
Sampul buku Welcoming Feelings
Perasaan manusia memang rumit, tetapi bukan berarti harus diabaikan—atau bahkan disembunyikan. Perasaan, emosi, dan pikiranmu ada karena kamu, mereka bagian dari kamu. Melalui buku ini, Rara akan mengingatkan kekuatanmu sesungguhnya yang telah lama kamu lupakan. Dan seperti yang Rara ucapkan, buku ini akan menerima semua pembacanya apa adanya.
Tak Ada Asu Diantara Kita karya Joko Pinurbo - Malaysia
Sampul buku Tak Ada Asu Diantara Kita
Buku yang berisikan kumpulan cerpen ini menjadi karya terakhir dari sastrawan legendaris, Joko Pinurbo. Tak Ada Asu Diantara Kita membawa 15 cerpen yang menyorot keresahan sehari-hari dengan sentuhan jenaka—khas Joko Pinurbo. Kumpulan cerpennya akan mempertemukan kita dengan orang-orang biasa yang sering tersisih dari perhatian—pak RT, ibu, penjaga warung, kursi, bahkan koruptor.
Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring karya dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ - Malaysia
Sampul buku Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring
Kehilangan merupakan sesuatu yang ingin dihindari semua orang, tak terkecuali dr. Andreas. Buku ini mengisahkan tentang cerita Andreas saat dipaksa menghadapi kematian anaknya. Dengan latar belakang sebagai psikiater, Andreas mengajak para pembaca untuk memaknai kehilangan sebagai bagian alami dari perjalanan hidup.
How To Kill Your Husband karya Aghnia Sofyan - Mesir
Sampul buku How To Kill Your Husband
Pernikahan memang terdengar indah — hidup bersama orang yang dicintai dan menghabiskan sisa waktu bersamanya. Namun, tidak demikian bagi Serena. Ia memandang pernikahan sebagai sesuatu yang menyakitkan, mengekang, bahkan bisa menghancurkan dirinya. Melalui kisah ini, Aghnia mengajak pembaca menelusuri makna kebebasan dari sudut pandang perempuan, mencari benang merah di antara kekusutan yang selama ini terabaikan.
Sisi Tergelap Surga karya Brian Khrisna - Malaysia
Sampul buku Sisi Tergelap Surga.
Berasal dari pengalaman hidupnya sebagai anak jalanan, Brian Khrisna menghadirkan kisah dari “manusia spasi”, manusia yang tak terlihat tetapi tetap penting dalam masyarakat, yang hidup di bawah gemerlap lampu kota metropolitan. Dengan pembawaan khasnya, Sisi Tergelap Surga menjadi salah satu karya Best Seller dari Brian Khrisna dan akan segera menyapa pembaca Malaysia.
Bandung Menjelang Pagi karya Brian Khrisna - Malaysia
Sampul buku Bandung Menjelang Pagi.
Berkelana di kota Bandung dengan kisah romansa dari Brian Khrisna. Bandung Menjelang Pagi merupakan buku fiksi yang sempurna untuk memperkenalkan Kota Kembang kepada pembaca luar negeri. Dalam karyanya, Brian Khrisna menghadirkan sisi Bandung yang jarang disorot. Melalui kisah Dipha dan Vinda, pembaca diajak menyadari bahwa manusia hanya bisa merencanakan, namun takdir tetap berada di tangan Tuhan.
Negeri 5 Menara karya A. Fuadi - Mesir
Sampul buku Negeri 5 Menara.
Buku pertama dari trilogi karangan Ahmad Fuadi ini kaya akan pesan moral mendalam tentang kehidupan. Kisahnya mengikuti Alif, yang awalnya hanya menjalankan perintah ibunya, namun akhirnya bertemu dan bertualang bersama lima sahabatnya dalam sebuah perjalanan meraih mimpi.
Remedies karya TrisSella - Egypt
Sampul resmi buku Remedies.
Novel fiksi remaja karya TrisSella yang melalui proses penulisan dan perombakan selama lima tahun ini tidak sekadar mengangkat kisah romansa khas anak sekolahan. Lebih dari itu, dua tokoh utamanya saling melengkapi sekaligus menguatkan dalam menghadapi kehilangan dan kesedihan yang mereka alami. TrisSella menghadirkan nuansa kehidupan yang mendalam melalui perspektif dua remaja yang tumbuh dari keluarga yang penuh retakan.
Selain buku-buku yang diterjemahkan, Gramedia juga bekerja sama dengan Perbadanan Kota Buku sebagai mitra internasional di platform Book Capital. Dengan pena sebagai jembatan dan kata sebagai bahasanya, Gramedia bersama para sastrawan Indonesia berusaha mengenalkan keindahan sastra Indonesia ke berbagai penjuru dunia. Ingin menjadi bagian dari gerakan literasi Indonesia? Grameds bisa bergabung Instagram dan komunitas GWRF—yang tidak hanya sebagai ruang perjumpaan pembaca dan penulis dari lintas kota, bahkan lintas negara.