#LiterAsik - Dengan 38 provinsi yang membentang di seluruh penjuru Nusantara, Indonesia menjadi negeri yang kaya akan warisan budaya. Kekayaan budaya ini menjadi kekuatan sekaligus tantangan bagi negeri tercinta kita. Untuk menjawabnya, literasi budaya & kewargaan hadir sebagai kunci. Sudah familiar dengan istilah tersebut belum Grameds?
Literasi Budaya & Kewargaan
Secara umum, literasi adalah kemampuan membaca, menulis, berbicara, memecahkan masalah, dan menghitung untuk mengelola informasi dan pengetahuan untuk kehidupan sehari-hari. Sementara itu, literasi budaya membantu individu untuk menghargai, memahami, dan merawat berbagai budaya. Lalu, literasi kewargaan menunjukkan pemahaman individu terkait hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara.
Jadi, bisa disimpulkan nih Grameds, literasi budaya dan kewargaan adalah kemampuan dan pengetahuan untuk untuk memahami keberagaman budaya sekaligus menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik.
Polarisasi
Dilihat dari survei LSI pada 2022, masyarakat Indonesia yang belum memiliki hubungan dekat dengan kelompok dari agama lain menyentuh angka 85%. Angka ini menjadi cerminan nyata bahwa masyarakat kita mulai mengalami polarisasi, Grameds!
Menurut Oxford Reference, polarisasi adalah keadaan saat masyarakat terbagi menjadi dua kelompok berbeda, misalnya antara kaya dan miskin. Namun, polarisasi tak selalu hanya tentang dua pihak; terkadang, masyarakat bisa terpecah ke dalam lebih banyak kelompok. Perbedaan latar belakang, pandangan politik, hingga kepentingan sosial kerap menjadi garis retak dalam masyarakat. Jika terus dibiarkan, retakan kecil ini bisa berubah menjadi jurang besar bagi persatuan bangsa.
Era digitalisasi saat ini buat polarisasi sosial jadi semakin rentan untuk terjadi di realitas sosial. Perkembangan informasi yang kian menyebar cepat, memicu pula munculnya banyak informasi palsu (hoax) yang beredar. Kalau tidak bijak memilah bacaan, Grameds bisa saja ikut tergiring opini yang berujung pada perpecahan pandangan, entah soal politik, ideologi, atau bahkan isu selebriti.
Peran Literasi Budaya & Kewargaan Terhadap Polarisasi:
Literasi budaya & kewargaan memang penting untuk dapat hidup berdampingan, tetapi apa perannya tehadap polarisasi di masyarakat ya, Grameds?
Perkuat Identitas Bangsa
Melalui literasi budaya dan kewargaan, Grameds dapat memahami lebih dalam tentang keberagaman budaya Indonesia, kekayaannya, dan how each one of them memiliki nilai masing-masing. Kemampuan ini juga menumbuhkan kesadaran akan hak dan tanggung jawab sebagai warga negara untuk terus berkontribusi bagi bangsa. Dari sini, identitas kebangsaan terbentuk dan menguat dalam diri kita.
Menumbuhkan Rasa Toleransi & Inklusif
Literasi budaya dan kewargaan juga akan membantumu memahami kemajemukan Indonesia, dari perbedaan suku, budaya, latar belakang, hingga pandangan politik, bahkan ideologi. Grameds akan belajar bahwa perbedaan bukan penghalang, melainkan kekuatan yang mempersatukan, karena pada dasarnya kita adalah satu kesatuan manusia yang berderajat sama.
Mendorong Komunikasi Antar Kelompok
Grameds akan terbantu dalam membangun komunikasi yang efektif dengan siapapun, terlepas dari latar belakang, budaya, ataupun pandangan yang berbeda. Komunikasi ini nantinya akan menjadi jembatan antarbudaya untuk saling memahami dan menjadi fondasi untuk kolaborasi di tengah perbedaan.
Mengurangi Konflik Sosial
Saat Grameds paham dan dapat mengapresiasi perbedaan, potensi terjadinya konflik sosial pun akan berkurang. Kamu jadi sadar bahwa perbedaan pandangan adalah hal yang wajar dan tidak perlu dipermasalahkan. Dengan cara berpikir seperti ini, masyarakat bisa hidup berdampingan dengan nyaman dan saling menghargai.
Menekan Pandangan Skeptis Ke Kelompok Tertentu
Pandangan skeptis terhadap kelompok tertentu akan berkurang karena Grameds paham bahwa pandangan tersebut seringkali hanya muncul karena asumsi atau stereotip yang nggak sepenuhnya benar. Setiap budaya punya ciri khas dan keunikannya masing-masing, yang buatnya berbeda dari budaya lainnya.
Literasi budaya & kewargaan bukan hanya teori semata, tetapi jadi kunci hidup dalam hidup berdampingan di tengah perbedaan. Terlebih, di era ketika polarisasi sosial semakin di depan mata, literasi budaya & kewargaan hadir sebagai pengingat akan pentingnya persatuan lho, Grameds!
Mulai langkah kecil di dunia literasimu dengan bergabung ke komunitas GWRF, tempat berkumpulnya para pecinta literasi. Ikuti juga gwrf.id di Instagram agar tak ketinggalan informasi terbaru seputar dunia literasi Indonesia.