#LiterAsik — Pembajakan buku kini menjadi ancaman besar bagi masa depan literasi dan industri perbukuan Indonesia. Melansir data dari Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), pada tahun 2021, sebanyak 75% penerbit di Indonesia melaporkan bahwa buku terbitannya telah dibajak dan diperjualbelikan secara luring maupun daring. Ini menandakan bahwa di tengah kemajuan teknologi dan meningkatnya minat baca, para pelaku industri literasi justru menghadapi tantangan besar: kehilangan hak atas karya mereka sendiri.
Terlebih, era digitalisasi menuntut para penulis dan penerbit untuk beradaptasi dengan meluncurkan buku digital. Namun, hal yang sama juga dilakukan oleh para pembajak— tidak hanya buku fisik yang dibajak, tetapi juga buku digital. Bahkan, para pembajak ini tidak malu untuk menjual buku versi digital yang bahkan belum dirilis oleh penulisnya.
Praktik ilegal ini memusnahkan kreativitas serta ekonomi kreatif Indonesia. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arys Hilman Nugraha selaku Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), “pembajakan buku akan membunuh energi kreatif para pelaku perbukuan”. Oleh karena itu, perlu kesadaran masyarakat untuk mendukung buku orisinal yang dijual secara legal.
“Buku itu bukan hanya soal penulis, tetapi melibatkan banyak pekerja.”Boy Candra
Dampak Serius dari Pembajakan Buku
- Penulis Rugi Besar
Penulis menjadi pihak yang paling dirugikan. Karya yang lahir dari waktu, tenaga, dan pemikiran mereka dirampas begitu saja dan tidak dihargai. Hal ini membuat penulis kehilangan motivasi untuk terus berkarya. - Kualitas Buku Menurun
Buku bajakan, terutama fisik, memiliki kualitas yang lebih buruk dibanding buku orisinal. Kualitas ini dapat merugikan pembaca lewat cetakan yang kurang jelas ataupun kertas yang terlalu tipis. - Inovasi Terhambat
Inovasi penulis ataupun calon penulis Indonesia menjadi terhambat. Tanpa adanya perlindungan yang tegas, semangat dan investasi terhadap ide-ide baru pun ikut meredup. - Melanggar Hukum
Pembajakan buku merupakan tindakan melanggar hukum yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Setiap pelaku pembajakan semestinya dikenai sanksi hukum yang tegas, sesuai peraturan yang berlaku.
Lawan Pembajakan Buku Lewat Gerakan #LiterasiKaryaAsli
Indonesia saat ini berada dalam situasi darurat pembajakan buku. Oleh karena itu, untuk melawan pembajakan buku, Gramedia bersama Kementerian Hukum RI mencetuskan kampanye nasional bertajuk #LiterasiKaryaAsli. Gerakan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat agar menghargai dan melindungi karya orisinal penulis Indonesia.
Setiap buku yang dibaca, bukan hanya hasil dari satu orang, melainkan melibatkan editor, desainer, penerbit, dan distributor. Dengan membeli buku asli, kamu turut mendukung keberlanjutan ekosistem perbukuan yang sehat. Gerakan #LiterasiKaryaAsli mendorong terciptanya inovasi dan kreativitas baru sehingga para penulis merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk terus berkarya.
Bersama dengan Kementerian Hukum RI, Gramedia akan menutup situs pembajakan online secara bertahap. Selain itu, Gramedia juga akan mengadakan berbagai acara menarik seperti talk show yang berkolaborasi bersama KG Media. Lewat kampanye ini, Gramedia siap untuk berkomitmen memperjuangkan hak-hak penulis dan penerbit Indonesia.
Grameds juga bisa turut mendukung keberhasilan kampanye #LiterasiKaryaAsli dengan:
- Beli Buku Orisinal
Akses untuk membeli buku asli sudah sangat mudah sekarang, baik online maupun offline. Jika Grameds ingin membeli online, cukup kunjungi gramedia.com untuk cek koleksi buku favoritmu. Grameds juga bisa berkunjung ke toko offline Gramedia atau toko buku lainnya. - Laporkan Pembajakan
Jika Grameds melihat toko-toko yang menjual buku bajakan secara fisik ataupun digital, jangan lupa untuk melapor ke kontak yang tertera pada laman gramedia.id atau Instagram @gwrf.id - Edukasi Lingkungan Sekitar
Cara yang paling mudah ialah menyebarkan informasi dampak negatid pembajakan buku ke teman-teman dan keluarga di sekitarmu. - Bagikan di Media Sosial
Grameds juga bisa untuk tulis dan sebarkan pesan #LiterasiKaryaAsli agar semakin luas masyarakat yang sadar akan bahaya pembajakan buku. Untuk lebih mudah, Grameds bisa membagikan unggahan di instagram @gwrf.id yang selalu mengingatkan pentingnya menghargai karya penulis.
Lindungi Karya Asli, Bangun Masa Depan Literasi
#LiterasiKaryaAsli mewakili semangat Gramedia untuk menghidupkan kembali budaya membaca. Sebagai wadah untuk menampung segala ide dan inovasi Grameds untuk kemudian direalisasikan, Gramedia mengajak kamu untuk lindungi hak cipta, harga jerih payah penulis, dan bangun ekosistem perbukuan yang sehat dan berintegritas. Karena sesungguhnya, masa depan literasi bukan hanya berada di tangan penulis ataupun penerbit, tetapi di tangan kita semua.
Dukung selalu karya asli dan jangan lupa untuk ikuti @gwrf.id di Instagram agar Grameds tidak ketinggalan informasi terbaru tentang #LiterasiKaryaAsli. Bersama, kita bisa menjaga integritas dunia literasi Indonesia.