Kota Ambon, yang dikenal sebagai Ambon Manise, dengan pesona laut dan pulaunya yang menawan, jejak sejarah rempah yang mendunia, serta kekayaan budayanya yang penuh warna, selalu menjadi ruang yang hangat bagi perjumpaan dan cerita. Di tengah keramahan masyarakat dan alunan musik yang menjadi jiwa kota, tahun ini Ambon menjadi tuan rumah Pesta Literasi Indonesia 2025. Mengusung tema Cerita Khatulistiwa, kita diajak merayakan kisah-kisah dari kepulauan rempah dan mendengarkan pengalaman yang membentuk wajah Indonesia hari ini.
Bekerja sama dengan Jazirah Timur Labuhan Kata, Pesta Literasi Indonesia mengajak kita yang tinggal di Ambon dan sekitarnya untuk berpesta bersama.
Poster resmi Pesta Literasi Indonesia 2025 di Ambon.
Pemutaran Film Pendek (13+)
Identitas
- Hari/Tanggal : Sabtu, 20 September 2025
- Pukul : 13.45–14.00 WIT
- Tempat : Red Brick Cafe & Resto, Jl. Christina Marta Tiahahu, Karpan, Kota Ambon, Maluku
Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan
- Hari/Tanggal : Sabtu, 20 September 2025
- Pukul : 15.30–15.45 WIT
- Tempat : Red Brick Cafe & Resto, Jl. Christina Marta Tiahahu, Karpan, Kota Ambon, Maluku
Tanah dan Air: Saksi Masa Lalu, Kini, dan yang Akan Datang
- Hari/Tanggal : Sabtu, 20 September 2025
- Pukul : 12.00–15.30 WIT
- Tempat : Red Brick Cafe & Resto, Jl. Christina Marta Tiahahu, Karpan, Kota Ambon, Maluku
- Narasumber : Theoresia Rumthe, Dian Purnomo, Mariana Lewier
- Moderator : Ellis Wattimena
- Registrasi : bit.ly/RSVPPeslitAmbon
Tanah dan air adalah saksi perjalanan waktu: jejak leluhur, media kehidupan, dan simbol identitas kolektif. Dalam konteks literasi dan kreatif, tanah dan air bukan hanya latar, melainkan nadi dari narasi yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan. Ironisnya, dua hal yang menjadi sumber penghidupan bagi manusia itu justru kerap ditelantarkan oleh manusia sendiri. Tanah dan air menghadapi ancaman eksploitasi dan menjadi korban keserakahan kita. Di tengah itu semua, sudah selayaknya kita menilik kembali peran sebagai penjaga, yang bertugas memelihara tempat kita berpijak dan bertumbuh. Sebab, melestarikan tanah dan air bukan sekadar upaya menjaga lingkungan, tetapi juga kerja bersama dalam merawat harapan dan mewariskan kehidupan bagi penerus bangsa.
Pembacaan dan Musikalisasi Puisi & Stand Up Comedy oleh Bengkel Sastra Maluku
- Hari/Tanggal : Sabtu, 20 September 2025
- Pukul : 15.30–17.00 WIT
- Tempat : Red Brick Cafe & Resto, Jl. Christina Marta Tiahahu, Karpan, Kota Ambon, Maluku
- Penampil : Bengkel Sastra Maluku
Profil Pengisi Acara
Theoresia Rumthe
Theoresia Rumthe lahir pada 1983 di Ambon, Maluku. Ia menulis puisi, mengajar wicara publik, membuat gelaran panggung musik bersama Rempah Gunung, Aroma Dendang Sahaja, dan mengelola Ruang Sajange di pekarangan samping rumahnya untuk diskusi literasi. Ia kemudian mendirikan Jazirah—Timur Labuhan Kata, hari raya literasi kota Ambon. Buku puisinya, Kadang Rumah Tak Memberimu Pulang (Gramedia Pustaka Utama, 2023), masuk nominasi 5 besar Buku Sastra Pilihan Tempo.
Dian Purnomo
Dian adalah penulis dan periset isu-isu perlindungan anak, perempuan, dan lingkungan. Penelitiannya di penjara perempuan dan anak, wilayah Indonesia bagian timur dan perdesaan di Jawa dan Sumatra, khususnya terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak, banyak memengaruhi karyanya. Novelnya, Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam, saat ini tengah diterjemahkan ke bahasa Polandia. Hingga saat ini, Dian telah menulis 12 novel dan antologi, termasuk Kamisan: Orang Silih Berganti Aksi Ini Terus Berdiri, yang merupakan kumpulan tulisan tentang Aksi Kamisan, suatu aksi damai yang konsisten menjadi pengingat negara akan kejahatan kemanusiaan yang telah dilakukan.
Mariana Lewier
Mariana Lewier adalah dosen pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP Universitas Pattimura, Ambon. Berkediaman di Dusun Kusu-Kusu Sereh, Kota Ambon. Meraih gelar Doktor Ilmu Susastra pada FIB UI Depok pada 2016. Saat ini, menjabat Ketua Asosiasi Tradisi Maluku dan Pembina Wanita Penulis Indonesia Cabang Ambon. Menulis karya puisi dan esai yang telah dimuat di beberapa Antologi Lokal dan Nasional.
Elizabeth Wattimena
Elizabeth Wattimena saat ini aktif bekerja di Taman Budaya Provinsi Maluku. Kecintaannya akan literasi, seni, budaya dan sejarah membuatnya rutin terlibat sebagai moderator dalam berbagai diskusi di Kota Ambon yang membahas keempat tema tersebut, sembari menjadi host di beberapa acara seni. Ellis adalah bagian dari tiga komunitas aktif di Kota Ambon, yakni Babunyi, Bahasa Basudara, dan Jazirah Timur Labuhan Kata.
Seru, kan? Jangan lupa catat tanggalnya, ya. Yuk, kita berkumpul, berbagi pengalaman, dan berpesta bersama. Sampai ketemu!