Proses mencari kerja memang terkadang terasa melelahkan, apalagi jika sudah kirim lamaran ke banyak posisi dan perusahaan, tapi belum mendapati kabar satupun. Wajar kalau kamu mulai bertanya-tanya, “Apa yang salah ya dengan lamaran ku?”. Atau bahkan merasa frustrasi karena belum ada satu pun undangan interview yang masuk.
Bisa jadi, strategi yang kamu terapkan untuk kirim lamaran kamu salah. Banyak yang beranggapan bahwa mengirim lamaran sebanyak-banyaknya akan memperbesar peluang kamu untuk dipanggil Human Resource Development (HRD). Padahal faktanya, mengirim lamaran sembarangan justru bisa membuat peluangmu semakin kecil. Karena, mengirim lamaran bukanlah soal kuantitas, namun kualitas dan ketetapan yang jauh lebih penting dalam proses melamar kerja.
“Aku udah kirim lamaran sehari bisa 10 posisi dan perusahaan, tapi belum dipanggil satupun. Apa ya yang salah?”.
Nah, dari sinilah kita bisa belajar bahwa lamaran kerja bukan sekadar permainan angka. Justru, semakin kamu memahami cara menyusun lamaran dengan sasaran yang tepat, semakin besar pula peluang mu untuk benar-benar dilirik oleh HRD.
Yuk, simak tips berikut ini untuk membantumu menyusun strategi melamar kerja yang lebih efektif dan berdampak!
Pahami Dulu Dirimu dan Tujuan Kariermu
Sebelum menekan tombol "Apply", coba beri waktu sejenak untuk merenung dan bertanya pada diri sendiri: "Apa bidang yang benar-benar ingin aku jalani?" dan "Pekerjaan seperti apa yang paling sesuai dengan minat dan kemampuanku?"
Dengan memahami arah karier yang ingin kamu tuju, kamu bisa lebih selektif dalam memilih lowongan yang relevan dengan keahlian dan latar belakangmu. Ini bukan hanya memperbesar peluang untuk dipanggil interview, tapi juga menunjukkan kepada HR bahwa kamu adalah kandidat yang punya visi dan niat serius.
Selain itu, luangkan waktu untuk mencari tahu deskripsi pekerjaan dari posisi yang ingin kamu lamar. Dengan begitu, kamu bisa menilai apakah kompetensi dan pengalamanmu cocok dengan kebutuhan posisi tersebut. Ini akan sangat membantu tidak hanya saat proses seleksi, tapi juga ketika kamu benar-benar menjalani pekerjaan itu nantinya.
Personalisasi Lamaranmu untuk Setiap Posisi
Jangan kirim satu CV dan cover letter yang sama ke semua perusahaan. Ini adalah kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pencari kerja. Grameds jangan salah mengira ya, HR bisa langsung tahu lho mana lamaran yang dibuat dengan niat, dan mana yang asal copy-paste.
Coba sesuaikan CV dan surat lamaranmu dengan posisi yang kamu lamar. Sebagai contoh, kamu lulusan Ilmu Komunikasi yang memiliki pengalaman dan ketertarikan di bidang kreatif. Maka, kamu dapat membuat CV dan Cover Letter dalam 4 bagian: KOL Specialist, Copy & Creative Writing, Public Relations, Social Media Specialist. Jadi, ketika kamu melamar posisi KOL Specialist, maka kamu dapat mengirimkan CV dan Cover Letter yang sesuai.
Jangan lupa, highlight pengalaman yang paling relevan, gunakan kata kunci yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan, dan tunjukkan ketertarikanmu pada perusahaan tersebut.
Buat CV yang Jelas, Singkat, dan Informatif
Pastikan CV-mu mudah dibaca dan tidak bertele-tele. Gunakan struktur yang rapi, poin-poin yang jelas, dan jangan lupa cantumkan pencapaian yang bisa diukur. Misalnya, daripada menulis “bertanggung jawab atas media sosial”, kamu bisa tulis “meningkatkan engagement media sosial perusahaan sebesar 30% dalam 3 bulan”.
Grameds harus Ingat, HR hanya punya waktu beberapa detik untuk menilai CV kamu. Jadi, pastikan informasi paling penting langsung terlihat dan terukur!
Gunakan Platform yang Tepat dan Jaringan Profesional
Selain mengandalkan portal lowongan kerja pada umumnya, kamu juga bisa memaksimalkan jaringan dan platform profesional seperti LinkedIn. Banyak kesempatan kerja yang justru datang dari relasi dan komunikasi langsung dengan para profesional di industri yang kamu minati. Karena itu, membangun koneksi menjadi langkah penting dalam memperluas peluang karier.
Tak hanya lewat koneksi, kamu juga perlu memantau langsung informasi dari perusahaan yang kamu incar. Umumnya, setiap perusahaan memiliki situs resmi atau media sosial khusus yang digunakan untuk membagikan informasi lowongan kerja yang sedang dibuka. Grameds wajib tahu hal ini agar tidak ketinggalan informasi penting. Sebagai contoh, Gramedia memiliki platform tersendiri yang secara rutin membagikan info lowongan kerja setiap minggunya. Kamu bisa cek di sini, ya!
Agar peluangmu semakin besar, mulailah membangun personal branding secara konsisten dan aktif di komunitas industri yang sesuai dengan minatmu. Jangan ragu juga untuk menghubungi langsung HR atau karyawan di perusahaan impianmu. Kadang, satu pesan atau DM yang kamu kirim bisa menjadi langkah awal menuju peluang besar.
Perhatikan Waktu dan Cara Pengiriman Lamaran
Mengirim lamaran di waktu yang tepat juga bisa meningkatkan kemungkinan untuk dibaca. Hindari mengirim lamaran di akhir pekan atau tengah malam. Waktu ideal biasanya adalah di pagi hari pada hari kerja, saat HR baru memulai aktivitasnya.
Selain itu, pastikan kamu mengirim lamaran sesuai dengan instruksi yang tertera di lowongan. Misalnya, kalau mereka minta dikirim via email, pastikan kamu menggunakan subjek yang sesuai dan menyertakan semua dokumen yang diminta.
Lakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkala
Jika kamu sudah mengirim banyak lamaran namun belum mendapat tanggapan, cobalah evaluasi. Apakah CV-mu sudah jelas? Apakah kamu mengirim lamaran ke posisi yang sesuai? Apakah kamu mengkustomisasi surat lamaran dengan baik?
Sekarang banyak sekali HR dan content creator karier yang membagikan tips membuat CV yang menarik, kamu bisa menemui nya di Linkedin ataupun di media sosial Tiktok atau Instagram. Selain itu, kamu juga bisa meminta feedback dari teman, mentor, atau profesional di bidang yang kamu tuju. Dengan evaluasi rutin, kamu akan tahu titik lemah yang perlu diperbaiki.
Akhiri dengan Sikap Optimis dan Konsisten
Proses mencari pekerjaan memang tidak selalu mudah—sering kali memakan waktu dan menguras energi. Namun, hal itu bukan alasan untuk menyerah. Kuncinya terletak pada konsistensi, kemauan untuk terus belajar, dan upaya berkelanjutan dalam mengembangkan diri. Jangan hanya mengirim satu atau dua lamaran per hari, tapi usahakan untuk menjangkau lebih banyak peluang. Tapi, yang lebih penting dari itu, pastikan juga setiap lamaran yang kamu kirim sudah disesuaikan dengan posisi yang dituju dan deskripsi pekerjaan yang diminta.
Kalau kamu mulai menerapkan tips-tips ini, peluangmu untuk dilirik HR akan jauh lebih besar. Ingat, jangan kirim lamaran sembarangan. Kirimlah lamaran yang berarti.
Good luck ya, Grameds! Perjalanan karier yang luar biasa selalu dimulai dari satu langkah yang tepat.